Bola Bekel, Belajar Tentang Fleksibilitas

Tags

 

bekel

Saya baru saja memberikan putri pertama saya mainan bola bekel. Anda tahu bolanya seperti apa. Saya mengamati putri saya memainkannya dengan riang.

Sejenak mata saya tertuju pada bolanya. Saya jadi teringat kata Bp. Anthony Dio Martin dulu kala ketika saya bertemu beliau.

Ada perkataan beliau yang sampai saat ini masih melekat di pikiran saya, bahwa jadi orang jangan seperti pensil kayu yang ketika mendapat tekanan, ia langsung patah. Tidak juga seperti besi yang bengkok ketika menerima tekanan, dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Namun belajarlah dari sebuah bola bekel, yang semakin ditekan maka bola tersebut semakin melambung tinggi. Tekanan bukan membuat kita terpuruk, namun kita maknai sebagai umpan balik yang bisa menyempurnakan langkah kita menuju level kehidupan yang lebih tinggi

MANUSIA TYPE PENSIL

pensil break

Bayangkan anda memegang kedua ujung pensil dengan kokoh, dan teman anda memberikan tekanan yang kuat di tengahnya. Bisa ditebak, bahwa disebuah titik maka pensil tersebut akan patah. Orang type pensil adalah orang yang ketika menghadapi tantangan ia akan menyerah, putus asa, menyalahkan lingkungannya. Bisa dipastikan orang ini akan sangat  lambat untuk menaikan level kehidupannya. Mungkin sebelum ia naik level, ajal sudah menjemput.

MANUSIA TYPE BESI

Antique Nail found in Prematura Croatia, Istria

Besi itu kuat, kokoh, tangguh, keras, namun kaku. Ketika besi mendapatkan tekanan, maka pada suatu waktu ia akan mulai bengkok, dan tidak dapat kembali sendiri. Orang type besi adalah orang yang kuat menghadapi tantangan, namun ia suka memendam perasaan. Ia memaknai tantangan yang ia hadapi sebagai sebuah kesakitan, hal negatif, dan  trauma. Ketika tekanan demi tekanan ia terima, maka suatu saat ia akan menyerah, terjatuh dan sulit untuk bangkit lagi. Bawah sadarnya mengatakan  ” hidup ini pahit, sudahlah, tak perlu berjuang lagi. Syukurin aja deh yang udah ada. Masih untung udah bisa makan. Gak usah berambisi. Ga usah bikin impian” ( baca : Apatis )

MANUSIA TYPE BOLA BEKEL

bekel

Bola bekel terbuat dari karet yang lentur, dan fleksibel. Ketika kita jatuhkan dari ketinggian, maka ia akan memantul kembali ke atas. Bolanya tidak pecah, tidak retak. Masih dalam bentuknya yang sama. Ketika anda menghempaskan dengan keras bola ini, maka bola ini akan terpantul lebih tinggi. Semakin keras anda hempaskan, semakin tinggi ia melambung. Orang dengan type ini memaknai hambatan / cobaan sebagai sebuah tantangan yang membuat ia belajar. Dengan pembelajarannya ia melakukan aksi yang berbeda yang membuat ia mencapai level yang lebih tinggi. Ia memiliki sikap mental yang positif. Memaknai kendala sebagai sesuatu umpan balik yang positif. Ia fleksibel dalam menjalani hidup. Ia mudah mengubah cara dia dalam melakukan sesuatu. Ketika ia mengalami kondisi emosi yang negatif, ia mudah melepaskan energinya dengan aktivitas yang positif.

 

TEORI ITU MUDAH, BAGAIMANA CARA MELATIHNYA ?

TAHAP 1
Asumsi : Anda saat ini duduk di sebuah kursi , anda duduk dan mengimajinasikan tekanan yang anda hadapi saat ini. Munculkan mood tertekannya. Apakah mood Anda jadi jelek ? kalo “ya”, dari skala 1-10 ( 1 artinya mood baik, dan 10 artinya mood buruk sekali ), berada di skala berapa diri Anda ?
Anda di tahap ini duduk di Kursi “BT”

TAHAP 2
Berdiri dan goyangkan badan Anda. Langkahkan kaki anda untuk mengambil 3 kursi lagi. Yang satu namanya Kursi Cinta Kasih, yang kedua namanya Kursi Pengharapan, yang ketiga namanya Kursi Iman (spiritual)
Duduklah di kursi Cinta Kasih. Imajinasikan Anda adalah orang yang full of love. Dari sudut pandang Cinta Kasih, apa yang akan Anda katakan pada orang di Kursi BT

TAHAP 3
Ulangi tahap ke 2 dengan kursi Pengharapan, jangan lupa sebelum duduk di kursi Pengharapan, goyangkan badan Anda

TAHAP 4
Ulangi tahap ke 2 dengan Kursi Iman, jangan lupa sebelum duduk di kursi Iman, goyangkan badan Anda

TAHAP 5
Kembali ke Kursi BT, dan tanyakan pada diri Anda, apa yang anda barusan saja pelajari , apa arti tantangan yg anda hadapi saat ini ? Apa yang akan Anda lakukan setelah ini . Dari skala 1-10 ( 1 artinya mood baik, dan 10 artinya mood buruk sekali ), berada di skala berapa diri Anda ? ( jika masih bad mood, ulangi tahap 2-4 )

Jika Anda sudah menemukan hal yang baik dan sudah merencanakan sesuatu perbaikan, segera lakukan maksimum 1 x 24 jam ( paling lambat 2 x 24 jam )

Ketika kebiasaan ini anda lakukan secara rutin, maka ada masanya dimana anda sudah tidak perlu kursi lagi, dan secara bawah sadar Anda sudah memiliki kopetensi untuk mengendalikan perasaan Anda dan kembali merujuk pada goal Anda.

Demikian kawan, semoga bermanfaat